GERAKAN PEMUDA INDONESIA PEMERHATI REFORMASI BIROKRASI
(GARDAPATI – RB)
Kisaran, 24 April 2025
Gerakan Pemuda Indonesia Pemerhati Reformasi Birokrasi (GARDAPATI – RB) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada IPTU Eko Sanjaya, SH, MH, Kapolsek Medan Tuntungan, atas tindakan luar biasa yang menunjukkan empati dan nilai kemanusiaan tinggi dalam menangani peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Rabu, 23 April 2025 di Jl. Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Kota Medan.
Peristiwa tersebut melibatkan Dwi Anggraini Putri (18), seorang mahasiswi yang meninggal dunia di tempat kejadian setelah motor yang dikendarainya bersentuhan dengan mobil pick-up. Dalam situasi itu, IPTU Eko Sanjaya secara spontan dan tulus melepas seragam dinasnya untuk menutupi tubuh korban, demi menjaga kehormatan dan kemanusiaan korban di tengah keramaian. Aksi ini menyentuh banyak pihak dan viral di berbagai media sosial sebagai simbol kepedulian aparat kepada rakyat.
Tindakan tersebut, bagi GARDAPATI – RB, merupakan wujud nyata dari integritas dan empati dalam pelaksanaan tugas sebagai penegak hukum. Ini bukan hanya soal reaksi terhadap kecelakaan, tetapi juga tentang refleksi nilai-nilai kemanusiaan yang sering kali terabaikan dalam sistem birokrasi dan penegakan hukum.
Dalam semangat mendorong reformasi birokrasi yang lebih humanis, GARDAPATI – RB secara resmi telah mengajukan rekomendasi penghargaan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), agar IPTU Eko Sanjaya diberi penghormatan yang layak atas keteladanan dan keberanian moralnya.
Kami menilai bahwa:
- Apa yang dilakukan IPTU Eko Sanjaya melampaui batas formal tugas kepolisian dan menunjukkan bahwa masih ada anggota Polri yang bekerja dengan hati nurani.
- Tindakan tersebut patut dijadikan contoh nasional dalam membentuk wajah Polri yang berempati, melindungi, dan menjadi bagian dari rakyat.
- Apresiasi formal dari institusi akan memberikan pesan kuat bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap mendapat tempat dalam sistem kepolisian.
GARDAPATI – RB mendorong agar momentum ini digunakan oleh institusi Polri untuk memperkuat nilai-nilai etis di tubuh organisasi, sekaligus memperluas praktik baik dalam pelayanan publik yang berbasis nurani dan kepedulian sosial.
Kami juga berharap masyarakat terus memberi dukungan dan ruang apresiasi bagi aparatur negara yang berani tampil berbeda, bukan hanya karena pangkat dan jabatan, tetapi karena keberanian untuk tetap manusiawi dalam sistem yang sering kali kaku dan birokratis.
Salam Hormat dan Apresiasi untuk Polisi yang Melindungi dengan Hati.
Rahmad Syambudi, S.H.
Ketua Umum GARDAPATI – RB